Aksi kekerasan kembali mencoreng dunia pendidikan di tanah air. Gara-gara telat masuk sekolah, Jaya Nur Rahman (13) salah seorang siswa SMPN 1 Nguling di Desa Nguling Kecamatan Nguling, Kabupaten Pasuruan dipukul dengan kayu rotan oleh satpam sekolah.
Akibat peristiwa itu, kini siswa kelas 1 SMPN 1 tersebut mengaku mengalami trauma berat dan enggan untuk pergi ke sekolah.
Pasalnya pukulan kayu rotan telah membekas di punggungnya. Tak hanya dipukul kayu rotan, tetapi korban juga dicubit hingga dadanya memerah akibat bekas cubitan yang begitu keras.
“Saya telat, terus masuk dikejar sama satpam bernama Siswanto dan langsung dipukul. 7 anak yang dipukul, padahal yang telat 17 siswa. Aturannya selama ini tidak seperti itu kok. Padahal, telatnya cuman sekitar 6 menit. Kejadiannya Sabtu (5/2/2011),” ungkap Jaya Nur Rahman, siswa korban kekerasan Senin (7/2/2011) kepada wartawan.
Sementara menanggapi peristiwa penganiayaan itu, Wakil Kepala SMPN 1 Nguling Wasis mengatakan, pihaknya tidak membenarkan tindakan kekerasan yang dialami salah satu siswa didiknya tersebut.
Pasalnya selama ini aturan di sekolah tidak memberlakukan adanya hukuman pukulan bagi siswa yang melanggar.
"Tindakan kekerasan itu tidak dibenarkan, dan kami sangat menyayangkan,” kata Wasis, Wakil Kepala SMPN 1 Nguling saat dimintai korfirmasi terkait kejadian penganiayaan di kantornya.[beritajatim.com]